Widget HTML #1

Standar Operasional Prosedur (SOP) Water Seal Drainage (WSD)


Water Seal Drainage (WSD) adalah suatu sistem drainage yang menggunakan water seal untuk mengalirkan udara atau cairan dari cavum pleura (rongga pleura).

Tujuan Pemasangan WSD

  • Mengalirkan/drarinage udara atau cairan dari rongga pleura untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut.
  • Dalam keadaan normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan hanya terisi sedikit cairan pleura/lubrican.

Perubahan tekanan rongga pleura

  • Tekanan Atmosfer
    • Istirahat; 760
    • Inspirasi; 760
    • Ekspirasi; 760
  • Tekanan Intrapulmoner
    • Istirahat; 760
    • Inspirasi; 757
    • Ekspirasi; 763
  • Tekanan Intrapleural
    • Istirahat; 756
    • Inspirasi; 750
    • Ekspirasi; 756

Indikasi Pemasangan WSD

  • Hemotoraks, efusi pleura
  • Pneumotoraks (>25%)
  • Profilaksis pada pasien trauma dada yang akan dirujuk
  • Flail chest yang membutuhkan pemasangan ventilator

Kontraindikasi Pemasangan WDS

  • Infeksi pada tempat pemasangan
  • Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol

Cara Pemasangan WSD

  1. Tentukan tempat pemasangan, biasanya pada sela iga ke IV dan V, di linea aksilaris anterior dan media
  2. Lakukan analgesia/anestesia pada tempat yang telah ditentukan
  3. Buat insisi kulit dan subkutis searah dengan pinggir iga, perdalam sampai muskulus interkostalis.
  4. Masukkan Kelly klemp melalui pleura parietalis kemudian dilebarkan. Masukkan jari melalui lubang tersebut untuk memastikan sudah sampai rongga pleura atau menyentuh paru.
  5. Masukan selang (chest tube) melalui lubang yang telah dibuat dengan menggunakan Kelly forceps
  6. Selang (chest tube) yang telah terpasang, difiksasi dengan jahitan ke dinding dada
  7. Selang (chest tube) disambungkan ke WSD yang telah disiapkan
  8. Foto X-ray dada untuk menilai posisi selang yang telah dimasukkan.

Macam-macam WSD

1. WSD dengan satu botol
  • Merupakan sistem drainage yang sangat sederhana
  • Botol berfungsi selain sebagai water seal juga berfungsi sebagai botol penampung
  • Drainage berdasarkan adanya gravitasi
  • Umumnya digunakan pada pneumotoraks

2. WSD dengan dua botol
  • Botol pertama sebagai penampung/drainase
  • Botol kedua sebagai water seal
  • Keuntungannya adalah water seal tetap pada satu level
  • Dapat dihubungkan dengan suction control

3. WSD dengan tiga botol
  • Botol pertama sebagai penampung/drainase
  • Botol kedua sebagai water seal
  • Botol ketiga sebagai suction control, tekanan dikontrol dengan manometer

Komplikasi Pemasangan WSD

  • Trauma Thorax
  • Laserasi, mencederai organ (hepar,lien)
  • Perdarahan
  • Empisema subkutis
  • Tube terlepas

Perawatan Yang Perlu Dilakukan

  • Fiksasi chest tube pada dinding dada dan fiksasi semua sambungan selang dengan baik
  • Awasi chest tube supaya tidak terlipat atau tertekuk
  • Catat tanggal dan waktu pemasangan WSD dan jenis WSD yang digunakan
  • Cek level water seal chamber dan suction control chumber
  • Perhatikan gelembung udara pada water seal
  • Monitor tanda-tanda vital dan status pernapasan
  • Perhatikan dan catat cairan drainase yang keluar, jumlah dan konsistensinya
  • Rawat luka drainase

Standar Operasional Prosedur (SOP) Perawatan WSD

A. Tahap Pre Interaksi
  1. Chek catatan medis dan perawatan
  2. Cuci tangan
  3. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan:
    • Sarung tangan
    • Botol WSD harus berisi cairan aquades ditambah dengan desinfektan
    • Klem
    • Pinset anatomis
    • Pinset cirugis
    • Bak instrumen
    • Kasa
    • Bengkok
    • Set perawatan WSD
    • NaCl
    • Betadine

B. Tahap Orientasi
  1. Memberikan salam, panggil klien serta mengenalkan diri.
  2. Menerangkan prosedur dan tujuan tindakan perawatan WSD.

C. Tahap Kerja
  1. Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya.
  2. Menjaga privasi.
  3. Membantu klien untuk mengatur posisi yang nyaman dalam posisi fowler atau semifowler
  4. Tempatkan botol WSD tegak lurus untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
  5. Jika balutan pada luka insisi basah lakukan perawatan luka pada lokasi insisi dengan tehnik septik dan aseptik.
  6. Beri label pada botol drainagen. Observasi dan catat jumlah dan pengeluaran, warna dan karakteristik.
  7. Jika botol drainagen penuh ganti dengan botol ateril yang baru, selang botol WSD diklem dahulu.
  8. Ganti botol WSD dan lepas kembali klem.
  9. Amati undulasi dalam selang WSD.
  10. Rapikan alat-alat.

D. Tahap Terminasi
  1. Mengevaluasi klien
  2. Memberikan reinforcmen
  3. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya.
  4. Cuci tangan
  5. Pendokumentasian.