Widget HTML #1

Puskesmas Santun Usia Lanjut


Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatan secara menyeluruh , terpadu dan kesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu

Pengertian Puskesmas Santun Lansia

Puskesmas Santun Lansia adalah Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pra Lansia dan lansia yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang lebih menekankan unsur proaktif, kemudahan proses pelayanan, santun, sesuai standar pelayanan dan kerjasama dengan unsur lintas sektor. Program Lansia tidak terbatas pada pelayanan kesehatan klinik, tetapi juga pelayanan kesehatan di luar gedung dan pemberdayaan masyarakat.

Ciri-Ciri Puskesmas Santun Lansia

A. Memberikan pelayanan yang baik, berkualitas & sopan
  1. Lansia kemampuan fisiknya sangat terbatas dan gerakan lamban
  2. Kesabaran dalam menghadapi lansia
  3. Kemauan & kemampuan untuk memberikan penjelasan secara tuntas
  4. Melayani lansia sesuai prosedur yang berlaku
  5. Menghargai lansia dengan memberikan pelayanan yg sopan santun

B. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada lansia
  1. Menghindari antrian yang berdesakan perlu didahulukan karena kondisi fisik lansia
  2. Kemudahan → Loket pendaftaran tersendiri, Ruang konseling tersendiri (terpisah), Mendahulukan pelayanan disesuaikan kondisi setempat

C. Memberikan keringanan / bebas biaya pelayanan kesehatan bagi Lansia Gakin
  1. Lansia yang sudah pensiun / tidak bekerja
  2. Keterbatasan dana untuk mencukupi biaya hidup / kebutuhan kesehatannya
  3. Berikan keringanan / bebas biaya pelayanan di Puskesmas

D. Memberikan dukungan / bimbingan pada lansia dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya agar tetap sehat dan mandiri
  1. Lakukan penyuluhan kesehatan, gizi dan tetap berperilaku hidup sehat
  2. Anjurkan tetap beraktifitas sesuai kemampuan serta menjaga kebugarannya dengan olahraga /senam
  3. Anjurkan tetap melakukan dan mengembangkan hobi / kemampuannya terutama usaha ekonomi produktif
  4. Anjurkan melaksanakan aktivitas secara bersama dengan kelompoknya: pengajian, kesenian, rekreasi dll dengan harapan merasakan kebersamaan dan saling berbagi

E. Melakukan pelayanan kesehatan secara proaktif untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran lansia di wilayahnya
  1. Melakukan fasilitasi dan pembinaan kelompok lansia dengan deteksi dini, pemeriksaan kesehatan dan tinjauan pada saat kegiatan
  2. Bagi lansia yang dirawat di rumah dilakukan kunjungan rumah untuk perkesmas
  3. Pelayanan kesehatan di Pusling / kunjungan luar gedung

F. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan asas kemitraan dalam rangka untuk pembinaan dan meningkatkan kualitas hidup lansia
  1. Kesehatan mental dan sosial (Depsos, Kemenag)
  2. Peningkatan peran keluarga dan masyarakat (PKK, Depsos)
  3. Koordinasi dan menggalang kerjasama dengan dinas terkait

Manajemen Puskesmas Santun Lansia

A. Perencanaan
  1. Kesepakatan antara staf Puskesmas tentang pembinaan kegiatan Usia lanjut (Usila) : Penanggung jawab, Koordinator, dan Pelaksana kegiatan pelayanan kesehatan Usia Lanjut (Usila)
  2. Pengumpulan data dasar
  3. Pendekatan & kerjasama lintas sektoral

B. Pelaksanaan

Prosedur yang diberikan adalah kemudahan dan kenyamanan lansia :
  1. Loket khusus
  2. Ruang pelayanan khusus dan semua fasilitas untuk memudahkan pelayanan Usia Lanjut (Usila)
  3. Kursi khusus, koridor dengan pegangan dan jalan yang tidak terlalu licin/terjal, toilet dengan pegangan, dll

C. Monitoring
  • Monitoring melalui pengamatan langsung di Puskesmas, pengamatan meliputi: pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan rencana, adanya hambatan/masalah, kinerja petugas.

D. Evaluasi
  1. Melakukan Wawancara
  2. Pengamatan Langsung
  3. Penelitian Khusus

Daftar Pustaka

Depkes RI (2005). Pedoman pembinaan Kesehatan Lanjut Usia. Jakarta
Nugroho, Wahjudi. (2000). Keperawatan Gerontik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.