Widget HTML #1

Tindakan Meditasi Dalam Keperawatan

Tindakan Meditasi Dalam Keperawatan

BlogPerawat.net - Pada saat Anda mempelajari materi manajemen stres, Anda mempelajari beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi stres atau masalah psikososial lain yang dialami oleh seseorang, bisa pasien, keluarga, atau perawat sendiri. Salah satu tindakan untuk membantu mengatasi atau mengurangi stres yaitu tindakan meditasi.

Supaya Anda mahir melakukan tindakan meditasi ini, Anda harus mempelajari dengan seksama, sehingga Anda hafal betul dari setiap langkah-langkah kegiatannya. Pelajari dan pahami uraian materi praktek dan urutan kerja dari mulai persiapan, pelaksanaan, dan juga pelaporannya.

Harus diingat, bahwa ini termasuk area psikomotor atau keterampilan. Oleh karena itu, Anda harus
sering berlatih mempraktekkan sehingga Anda akan mahir.

Pengertian Meditasi

Meditasi merupakan salah satu upaya menenangkan pikiran dengan cara mengatur nafas (nafas diatur secara perlahan), sehingga dapat merileksasikan seluruh bagian tubuh. Menurut Susana, dkk (2007), meditasi hampir sama dengan proses rileksasi. Rileksasi adalah kemampuan melampaui pikiran, waktu, dan ruang dengan mencapai momen ke dalam ketentraman batin.

Rileksasi hanya terjadi ketika pikiran dan tubuh dalam keadaan hening, pada kondisi tersebut ritme otak berubah dari awas ke ritme alpha rileks.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, meditasi adalah upaya memusatkan perhatian pada obyek batin, sehingga dicapai suatu ketenangan atau rileks.

Latihan meditasi dapat membawa manfaat bagi kesehatan dan spiritual. Rangkaian kalimat teduh dalam dzikir (bagi muslim) yang diucapkan berulang-ulang atau doa lain sesuai keimanan dan kepercayaan serta diiringi musik yang tenang (musik klasik) serta suasana hening dapat menekan produksi hormon adrenalin (pemicu kecemasan) menjadi hormon epinefrin yang meredakan peningkatan stres. Meningkatnya hormon epinefrin menyebabkan aliran darah menjadi lancar sehingga tekanan darah menurun, beban jantung berkurang.

Pada saat meditasi dilakukan, individu tetap sadar dan tidak terjadi kehilangan kewaspadaan. Susana, dkk (2007) menjelaskan bahwa meditasi adalah salah satu terapi perilaku dengan memberikan petunjuk terbimbing kepada klien untuk berimajinasi atau membayangkan sesuatu dalam rangka menurunkan stres fisik dan mental.

Meditasi baik dilakukan setiap hari, setidaknya sekali. Mulailah berlatih selama 5 atau 10 menit dan secara bertahap tingkatkan menjadi 20 menit per sesi.

Tujuan Meditasi

Tujuan meditasi adalah melatih pikiran, dalam keadaan tenang dan beristirahat atau berhenti. Manfaat meditasi bisa langsung maupun tidak langsung dirasakan. Salah satunya adalah kesembuhan dari penyakit fisik maupun psikis atau mental.

Berdasarkan sudut pandang fisiologis, meditasi merupakan obat antistres. Tujuan dilakukannya tindakan meditasi menurut (Susana, dkk , 2007) adalah sebagai berikut.
  1. Merileksasikan otot-otot tubuh.
  2. Memberikan rasa nyaman.
  3. Mengalihkan perhatian.
  4. Mengurangi rasa nyeri-sakit.
  5. Mengurangi distres.

Indikasi Meditasi

Susana, dkk (2007), menjelaskan bahwa tindakan meditasi dilakukan pada pasien yang mengalami stres, cemas, depresi, nyeri, dan hipokondria.

Prosedur Kerja Meditasi

Untuk melakukan meditasi harus dapat menurunkan frekuensi gelombang otak dengan cara rileksasi. Kenali irama gelombang yang mengalir yang sering mengacaukan peningkatan kesadaran dalam meditasi agar dapat menemukan cara yang khas untuk membuatnya menjadi rileks. Meditasi dapat dilakukan sambil bervisualisasi atau kontemplasi ke dalam sebuah konsep (cinta, kasih sayang, penderitaan atau konsep tentang Tuhan). (Handoyo, 2005)

Langkah kegiatan yang dilakukan dalam membimbing pasien untuk meditasi, menurut, Susana, dkk (2007) adalah sebagai berikut.

A. Persiapan Meditasi

Meliputi persiapan perawat, alat, pasien, dan lingkungan
  • Persiapan perawat, hendaknya memiliki kemampuan membimbing untuk melakukan imajinasi positif.
  • Persiapan pasien, pasien diberitahu, dianjurkan untuk BAB atau BAK terlebih dahulu, sebaiknya tidak dalam kondisi lapar atau kekenyangan.
  • Persiapan alat, kursi dengan sandaran kepala dan lengan, atau matras, alat audio musik.
  • Persiapan lingkungan, ruangan tenang dan nyaman, tertutup atau stimulus minimal.

B. Pelaksanaan Meditasi

  1. Sampaikan salam
  2. Ingatkan nama perawat
  3. Tegaskan maksud pertemuan
  4. Jelaskan tujuan tindakan
  5. Tanyakan kesiapan pasien untuk terapi
  6. Beri kesempatan pasien untuk bertanya atau menyampaikan sesuatu (kalau perlu tindak lanjuti terlebih dahulu).
  7. Tanyakan keluhan utama pasien dan tanggapi secukupnya.
  8. Atur posisi klien senyaman mungkin (duduk atau tiduran).
  9. Anjurkan pasien menutup mata.
  10. Anjurkan pasien untuk meletakkan tubuhnya senyaman-nyamannya.
  11. Pastikan otot-otot pasien dalam keadaan rileks.
  12. Anjurkan pasien untuk menarik nafas lewat hidung, tahan sebentar dan keluarkan secara perlahan melalui mulut (sesuai instruksi).
  13. Minta pasien untuk membayangkan suatu hal yang menyenangkan atau indah.
  14. Pastikan pasien mampu melakukannya, kalau perlu tanyakan ketercapaiannya.
  15. Jika pasien belum bisa melakukannya atau gagal, bimbing kembali pasien untuk berimajinasi sesuai dengan ilustrasi yang dilakukan perawat.
  16. Arahkan pernafasan pasien, ulangi berkali-kali.
  17. Biarkan pasien menikmati imajinasinya (15-30 menit).
  18. Jika Anda telah siap untuk mengakhiri meditasi, lakukan dengan perlahan, buka mata Anda dan perlahan regangkan dan pijat tungkai dan lengan Anda (jangan pernah terburu).

C. Pengakhiran Meditasi

  • Jelaskan bahwa kegiatan telah selesai.
  • Tanyakan perasaan pasien setelah meditasi dilakukan.
  • Kembalikan posisi klien ke posisi semula.
  • Berikan tindak lanjut.
  • Kontrak untuk kegiatan yang akan datang (bila perlu).
  • Ucapkan salam.

D. Pelaporan

Pembuatan laporan pada praktikum meditasi dibuat berupa deskripsi singkat dari kegiatan yang dilakukan minimal terdiri atas sebagai berikut.
  • Deskripsi kondisi pasien (relawan atau pasien fiktif) tentang gejala yang dialami.
  • Deskripsi prosedur kerja yang dilakukan (hambatan atau pendukung) mulai persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran.
  • Deskripsi hasil yang dicapai.

Ringkasan

Meditasi adalah upaya untuk menenangkan pikiran dengan jalan mengatur nafas, sehingga iramanya sama dengan detak jantung. Meditasi termasuk terapi perilaku dengan memberikan petunjuk terbimbing kepada klien untuk berimajinasi atau membayangkan sesuatu dalam rangka menurunkan stres fisik dan mental.

Tindakan meditasi dapat dilakukan pada pasien yang mengalami stres, cemas, depresi, nyeri, dan hipokondria. Tindakan meditasi dimulai dari tahap persiapan (perawat, alat, pasien, dan lingkungan), inti kegiatan membawa pasien ke dalam ketenangan dengan berimajinasi, diakhir kegiatan perlu
dilakukan evaluasi dan diberikan tindak lanjut untuk pasien.