Widget HTML #1

Pengertian Kreativitas dan Karakteristik Individu Kreatif

Pengertian Kreativitas dan Karakteristik Individu Kreatif
Gambar: pexels.com

Pengertian Kreativitas

Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu dapat menciptakan ide-ide asli atau adaptif yang berfungsi secara penuh untuk berkembang. Kreativitas adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subyek dari perspektif baru, dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran.

Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan ide-ide atau membentuk kombinasi-kombinasi baru berdasarkan apa yang dipikirnya. Kreativitas mengandung unsur-unsur pengetahuan, imajinasi dan evaluasi.

Karakteristik Individu Kreatif

Untuk dapat memahami karakteristik individu yang kreatif, maka di bawah ini dijelaskan 14 hal yang mendukung kreativitas, seperti berikut.

  1. Kesadaran dan kepekaan (senstivitas) terhadap masalah, individu yang kreatif memiliki kesadaran tinggi dan kepekaan yang tajam terhadap lingkungan di mana ia berada, dibanding individu yang lain.
  2. Ingatan (memory), individu yang kreatif memiliki daya ingat yang menonjol, ingatan jangka panjang yang baik, menyimpan banyak informasi untuk menghasilkan ide-ide kreatif.
  3. Kelancaran, individu yang kreatif mempunyai kemampuan untuk membangkitkan sejumlah ide besar dengan mudah.
  4. Fleksibilitas, individu yang kreatif memiliki kemampuan untuk membangkitkan banyak ide.
  5. Disiplin dan keteguhan diri, individu yang kreatif tidak saja mengembangkan ide-ide baru, tetapi bekerja keras dan teguh untuk mengembangkannya.
  6. Keaslian, individu yang kreatif memiliki kemampuan untuk menghasilkan ide-ide, cara pemecahan masalah, dan menggunakan hal-hal atau situasi dengan cara yang luar biasa.
  7. Penyesuaian diri (adaptasi), individu yang kreatif terbuka terhadap pengalaman baru.
  8. Permainan intelektual, individu yang kreatif memiliki kesukaan menggali ide-ide untuk kepentingan mereka sendiri.
  9. Humor, individu yang kreatif memiliki kemampuan untuk bereaksi secara spontan terhadap kejanggalan makna atau pelaksanaan.
  10. Nonkonformitas, individu yang kreatif memiliki dorongan yang berbeda, berani mengambil resiko atas kegagalan.
  11. Toleran terhadap ambigius, individu yang kreatif secara aktif mengusahakan ketidakpastian kompleksitas dan ketidakteraturan dijadikan tantangan untuk menghasilkan kepuasan.
  12. Kepercayaan diri, individu yang kreatif memiliki kepercayaan diri dalam dirinya yang berharga terhadap karyanya dan sebuah pengertian tentang misi atau keharusan.
  13. Skeptisisme, individu yang kreatif skeptis terhadap ide-ide yang diterima dan sering memainkan (pembelaan yang menentang apa yang dianggap baik) serta mempersoalkan fakta-fakta atau dugaan-dugaan.
  14. Intelegensi, individu yang kreatif memiliki IQ di atas rata-rata.

Hubungan Intelegensi dan Kreativitas

Kreativitas berkembang karena dipengaruhi oleh faktor dominan intelegensi. Orang yang kreatif, umumnya memiliki tingkat intelegensi yang tinggi atau orang yang intelegensinya tinggi, umumnya memiliki kreativitas yang tinggi pula. Dengan demikian antara intelegensi dan kreativitas memiliki hubungan yang erat.

Faktor yang memengaruhi intelegensi dan kreativitas


  • Faktor intrinsik, seperti intelegensi, bakat, minat, kepribadian, dan perasaan.
  • Faktor ekstrinsik, seperti adat istiadat, sosial-budaya, pendidikan, dan lingkungan.

Halangan untuk Kreativitas

Belahan otak manusia mempunyai fungsi berbeda. Belahan otak kanan berfungsi untuk tingkah laku kreatif, yaitu kemampuan mengembangkan ide-ide dan memvisualisasikan, sedangkan belahan otak kiri untuk pemikiran yudisial, menganalisa, membandingkan, dan memilih.

4 Faktor Penghambat Kreativitas

Hambatan untuk mengembangkan kreativitas umumnya karena faktor kebiasaan. Menurut James L. Adam yang dikutip James R. Evans, menyebutkan empat faktor yang menjadi halangan terhadap kreativitas, yaitu sebagai berikut.

  1. Halangan perceptual, yaitu halangan yang mencegah individu menerima dengan jelas suatu masalah atau informasi, sehingga kemampuan memecahkan masalah terganggu.
  2. Halangan emosional, yaitu halangan karena:
    • Takut membuat kesalahan atau mengambil resiko;
    • Ketidakmampuan mentoleransi ambiugitas, kebutuhan akan keamanan, dan keteraturan;
    • Acuan menilai ide-ide daripada membangkitkan dan mengembangkannya;
    • Ketidakmampuan bersikap santai dan melupakan masalah untuk sementara waktu;
    • Terlalu bermotivasi untuk berhasil dengan cepat;
    • Kurang kontrol imajinatif;
    • Ketidakmampuan membedakan realitas dan fantasi.
  3. Halangan budaya dan lingkungan, yaitu halangan yang diperoleh dari unsur-unsur dan pola-pola budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat, dalam bentuk larangan atau tabu.
  4. Halangan intelektual dan ekspresi, yaitu halangan yang berkaitan dengan taktik mental yang tidak efisien atau kurangnya bahan intelektual.