Widget HTML #1

Latihan Pengendalian Diri Dalam Pengembangan Diri


BLOGPERAWAT.NET - Sebelum mempraktekkan cara pengendalian diri dalam pengembangan kepribadian, diketahui bahwa proses pengembangan kepribadian artinya merupakan kemauan diri sendiri untuk menata aspek sikap batin, dan aspek perilaku eksternal diri, yaitu berupa cara manusia menampilkan diri atau tampak sisi luar diri di persepsi orang lain.

Untuk itu, setiap individu manusia harus mampu mengendalikan diri, bersikap proaktif untuk meningkatkan kesadaran diri, pengetahuan diri, kecerdasan diri, identitas diri, bakat dan potensi diri. Selain itu, juga untuk mencapai kualitas diri, serta memenuhi mimpi dan tujuan hidup dengan visi yang jelas.

Suatu contoh seorang pribadi hendaknya memiliki kepribadian yang unggul untuk mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, karir, keuangan, hubungan, emosi, kebiasaan, dan keyakinan terhadap nilai-nilai kehidupan yang diperjuangkan.

Setiap proses pengembangan kepribadian membutuhkan kerja keras, waktu, konsistensi, dan kesabaran. Artinya, bukanlah jalan instan untuk merancang diri menuju pertumbuhan pribadi yang unggul. Setiap kegagalan dan kemunduran harus disikapi dengan penuh kesadaran untuk bangkit kembali dan menata kembali kepribadian yang lebih hebat untuk menghadapi kehidupan dan pekerjaan sesuai realitas.

1. Uraian Materi

Pengendalian diri merupakan upaya manusia dari dalam diri, yang dimaksudkan untuk menetralisir ketidakseimabangan alam perasaan manusia, yang jika dibiarkan biasanya akan muncul sebagai bentuk emosi manusia. Emosi manusia terlihat ditampakkan sebagai perwujudan dari energi dalam diri manusia, sehingga perlu dikendalikan supaya tercapai ketenangan. Setiap individu manusia sebaiknya selalu mengasah dan belajar mengendalikan diri, untuk mendukung terbentuknya kepribadian yang seimbang

Beberapa wawasan dibawah ini sebagai dasar bagian yang dapat mendukung latihan pengendalian diri dalam pengembangan kepribadian manusia yaitu:
  1. Belajar tentang bicara, meningkatkan rasa percaya diri dan berhenti menjadi rendah diri ketika dihadapkan dengan situasi yang baru.
  2. Belajar tentang cara berperilaku saat berinteraksi dengan orang lain dan peran bahasa tubuh yang ideal untuk memproyeksikan kehadiran dalam interaksi.
  3. Belajar tentang cara menampilkan kepribadian luar yang diinginkan dan yang mengesankan orang lain dengan karisma diri yang luar biasa.
  4. Belajar tentang cara meningkatkan keterampilan mendengarkan, cara menggunakan kata yang tepat dan cara mengontrol nada suara untuk hasil terbaik.
  5. Belajar tentang cara meningkatkan kualitas penampilan diri dan komunikasi yang lebih efektif untuk membangun hubungan baik dengan setiap orang.
  6. Belajar tentang cara memiliki kecerdasan emosional dan ketahanan emosional untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan.

Penjelasan istilah kepribadian

Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian digunakan untuk menggambarkan:
  1. Identitas diri, jati diri seseorang, seperti: “Saya seorang yang pandai bergaul dengan siapa saja”, atau “Saya seorang pendiam”
  2. Kesan seseorang tentang diri anda atau orang lain, seperti “Dia agresif”, atau “Dia jujur”
  3. Fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau bermasalah, seperti: “Dia baik”, atau “Dia pendendam”
Beberapa istilah dalam teori psikologi kepribadian diberi makna yang berbeda-beda. Istilah yang berdekatan maknanya antara lain:
  1. Personality (kepribadian): penggambaran tingkah laku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative).
  2. Character (karakter): penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit.
  3. Dispotition (watak): karakter yang telah lama dimiliki dan sampai sekarang belum berubah
  4. Temperamen (temperamen): kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologik atau fisiologik, disposisi hereditas.
  5. Traits (sifat): respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.
  6. Type–attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimuli yang lebih terbatas.
  7. Habit: kebiasaan respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula.

2. Urutan Kegiatan Praktikum

Topik:
Latihan Pengendalian diri

Deskripsi:
Pada kegiatan latihan pengendalian diri ini, mahasiswa diharapkan mampu mencoba membuat latihan pengendalian diri dengan cara refleksi diri berdasarkan kenyataan keadaan yang terjadi sehari-hari pada diri seseorang (perawat), sebagai akibat hubungannya dengan orang lain (pasien) yang ada disekitarnya/lingkungan kerjanya.

Setelah berlatih secara mandiri/berkelompok mahasiswa mampu merealisasikan bentuk pengendalian diri sesuai dengan kejadian yang dialami sehari-hari baik rutinitas kerja atau yang lain.

Persiapan:
Buatlah ringkasan cerita dan pengalaman-pengalaman minimal 5 pengalaman tentang upaya-upaya yang telah anda lakukan sebagai bentuk pengendalian diri anda dalam kehidupan/dan pekerjaan rutin anda sehari-hari. Anda boleh mengisi dengan menggunakan format-format dibawah ini sebagai panduan berpikir anda.

Format 1: Daftar latihan upaya pengendalian diri selama 1 minggu (6 hari kerja)

Contoh pengisian format dan pembuatan situasi sebagai berikut:

No Uraian Kegiatan Harian Bentuk Pengendalian Diri Pembahasan
1
Contoh: hari ini saya tidak puas dengan kebijakan pimpinan yang menurut saya sangat merugikan, saya akan mengajukan protes langsung ke pimpinan atas ketidakpuasan saya Contoh: Upaya pengendalian diri: saya berusaha mempertimbangkan lagi dengan mencari teman berdiskusi, dan dari diskusi tersebut ternyata membuat saya mengurungkan niat protes saya ke pimpinan. Contoh: dengan kejadian tersebut saya mendapat pelajaran berharga, karena semakin ingin tahu kelebihan dan kekurangan atas kebijakan pimpinan yang bermanfaat bagi para stafnya
2
Lanjutkan seperti contoh

3
Lanjutkan seperti contoh

4
Lanjutkan seperti contoh


Latihan

Pelaksanaan
  1. Mahasiswa menemukan kasus dari pengalaman hidup sehari-hari dan menyusunnya menjadi sebuah situasi dengan diarahkan oleh pembimbing.
  2. Mahasiswa bekerja menyusun tulisan dalam bentuk situasi-situasi dengan waktu belajar yang tertentu.
  3. Mahasiswa membuat sebuah karya sebagai hasil belajar dalam bentuk situasi kasus yang sesuai dengan topik yang akan menjadi bahan praktikum.
  4. Mahasiswa menganalisa situasi kasus yang telah dibuat dan mendiskusikan bersama anggota yang lain dan melakukan pembahasan dengan berpedoman pada konsep teori/bahan bacaan sampai dengan hasil isian lembar kerja mahasiswa.
  5. Mahasiswa menyusun pembahasan dan mengisi lembar kerja mahasiswa.

Lembar Kerja Mahasiswa

Setelah anda membuat situasi dan telah mengisi format diatas serta telah mencoba menyelesaikan permasalahan yang sudah anda tuangkan dalam situasi kasus, maka isilah lembar kerja dalam bentuk pertanyaan dibawah ini:

1) Apakah anda bisa rumuskan pengertian dari pengendalian diri dalam pengembangan kepribadian ... (tdp petunjuk menjawab latihan)
......................................................................................................................

2) Apakah anda telah menemukan bagaimanakah cara mengendalikan diri, ceritakanlah dibawah ini:
......................................................................................................................

3) Setelah anda praktekkan situasi diatas, apakah manfaat pengendalian diri, jelaskan keuntungan dan kerugiannya.
......................................................................................................................

4) Buatlah kesimpulan atas pribadi anda, apakah anda sudah termasuk mampu dalam pengendalian diri, ceritakanlah pengalaman anda.
......................................................................................................................

5) Apakah hambatan-hambatan yang anda temukan selama anda berpraktek tentang proses pengendalian diri.
......................................................................................................................

Pelaporan

Setelah melakukan praktikum setiap kelompok akan menyusun laporan kegiatan dan
mendapatkan penilaian berdasarkan hasil observasi dengan pedoman observasi/penilaian
sebagai berikut:
  1. Hasil kegiatan tentang latihan pengendalian diri berdasarkan data dari tempat kerja masing-masing.
  2. Menyusun jawaban atas semua pertanyaan dalam lembar kerja yang telah diselesaikan mahasiswa
  3. Pembahasan hasil praktek tentang topik pengendalian diri dan permasalahannya, hambatan dan solusinya yang telah dibahas bersama kelompok
  4. Laporan disusun mengikuti pedoman penulisan yang ada.
  5. Penilaian di lakukan berdasarkan pedoman sebagai berikut:

Pedoman Evaluasi (Penilaian) Praktikum

No Komponen yang Dinilai  Bobot Score yang Didapat
1
Kesiapan mahasiswa mengikuti praktikum:
- Mahasiswa hadir saat pertemuan
- Mahasiswa telah mempunyai bahan kajian diskusi
15

2
Ketersediaan bahan praktikum:
- Alat bahan (jika ada)
- Buku sumber/materi diskusi
20

3
Keaktifan selama proses pelaksanaan praktikum:
- Mahasiswa antusias mencoba dan mempraktekkan sesuai petunjuk praktikum
- Mahasiswa mengerjakan lembar kerja yang tersedia
25

4
Kemampuan mengisi lembar kerja Mahasiswa:
- Isian sesuai dengan teori yang ada
- Narasi terisi lengkap sesuai buku sumber
- Terdapat ide kreatifitas dalam narasi
25

5
Sikap Selama praktikum:
- Sopan
- Hadir tepat waktu
- Aktif dalam kegiatan
- Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan laporan tepat waktu
15


TOTAL SCORE 
100