Widget HTML #1

Perencanaan Dalam Program Promosi Kesehatan


BLOGPERAWAT.NET - Salah satu bentuk program promosi kesehatan yang sering dilakukan oleh perawat adalah memberikan pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap klien. Namun sesuai dengan tahap proses keperawatan, maka sebelum tindakan tersebut dilakukan perawat harus terlebih dulu mengkaji masalah dan membuat perencanaannya yang terkait dengan tugas pendidikan/penyuluhan kesehatan yang akan dilakukan tersebut.

Pengertian Perencanaan dalam Program Pendidikan Kesehatan

Adalah memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam melaksanakan pendidikan.

Hakekatnya: mengatur dan menetapkan unsur pelaksanaan pengajaran/pendidikan yaitu: topik pelajaran, tujuan, bahan/isi, metode dan alat serta evaluasi/penilaian.
  • Salah satu bentuk perencanaan pengajaran yang paling sederhana adalah pembuatan SATPEL (Satuan Pelajaran)/SAP (Satuan Acara Pengajaran/Penyuluhan)
  • SAP adalah program belajar mengajar dalam satuan terkecil.
  • Unsur yang terdapat di dalam perencanaan pengajaran/satpel secara garis besar harus memenuhi unsur berikut:
    1. Tujuan instruksional
    2. Bahan materi pengajaran
    3. Topik
    4. Metoda & alat bantu mengajar
    5. Evaluasi/penilaian

Tahapan Membuat Perencanaan/Merancang SAP

a. Tentukan dan Identifikasi Sasaran/Klien

Pertama-tama anda harus tahu terlebih dahulu siapa yang menjadi sasaran promosi kesehatan, pelajari sifat/karakteristiknya untuk memudahkan menyusun/merancang perencanaan. (Jika diasumsikan bahwa sasaran sudah ada/ditetapkan/ditemukan). Maka yang selanjutnya harus anda lakukan adalah:
  1. Menentukan segmentasi sasaran, yaitu memilih sasaran yang tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan.
  2. Segmentasi sasaran memungkinkan pengelola program menghitung kelompok sasaran untuk menentukan ketersediaan, jumlah dan jangkauan produk di pasaran. Selain itu, pengelola program dapat menghitung jenis media dan menempatkan media yang mudah diakses sasaran.
  3. Kumpulkan data sasaran, yang menyangkut data perilaku, epidemiologi, demografi geografi dan data psikografi atau gaya hidup.

b. Menyusun Jadwal Rencana Pelaksanaan

Merupakan penjabaran dari rencana waktu dan tempat akan pelaksanaan promosi kesehatan yang biasanya disajikan dalam bentuk chart/tabel di akhir SAP, atau dituliskan di awal pembuatan SAP setelah judul.

c. Menentukan Prioritas Pengajaran/Topik/Pokok Bahasan

  1. Perawat bersama klien sebaiknya melakukan secara bersama-sama. Perhatikan motivasi klien untuk berkonsentrasi pada kebutuhan belajar yang telah diidentifikasi.
  2. Beberapa yang dapat dipergunakan sebagai kerangka pikir dalam menetapkan prioritas: Hierarki kebutuhan menurut teori Maslow; bila klien sebuah kelompok atau komunitas pertimbangkan faktor predisposisi, pemungkin dan penguat. Khusus untuk keluarga, dapat dipergunakan skala prioritas yang dikembangkan oleh Bailon & Maglaya (1988). Kriteria prioritas pengajaran di komunitas, yaitu:
    • Kesadaran komunitas terhadap masalah
    • Motivasi memecahkan masalah
    • Kemampuan perawat mempengaruhi pemecahan masalah
    • Konsekuensi serta beratnya jika masalah tidak terpecahkan.
  3. Kemampuan perawat dalam menentukan prioritas masalah promosi kesehatan, akan menjadi bahan pemikiran membuat topik/pokok bahasan yang akan diberikan pada sasaran sesuai kebutuhan belajarnya. Maka untuk membiasakan perawat bekerja secara profesional dan sesuai kompetensinya melakukan asuhan keperawatan berdasarkan proses keperawatan, cantumkanlah Diagnosa Keperawatan yang menjadi masalah/dasar alasan/pemikiran anda MENGAPA klien /sasaran tersebut diberikan pengajaran promosi kesehatan tersebut. Kaitkanlah dengan hasil pengkajian yang anda dapat (sesuai karakteristik/kebutuhan belajar sasaran agar rasional dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah). Dengan demikian anda akan dapat membuat diagnosa keperawatan terkait promosi kesehatan yang akan dilakukan.

d. Menetapkan Tujuan Pembelajaran

Menentukan tujuan promosi, adalah suatu pernyataan tentang suatu keadaan di masa datang yang akan dicapai melalui pelaksanaan promosi. Misalnya 90% rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium pada tahun 2010.

Tujuan harus SMART, yaitu:
  • Specific (langsung ditujukan untuk perubahan yang diharapkan pada sasaran)
  • Measureable (dapat diukur)
  • Achievable/accurate (dapat dicapai/akurat)
  • Realistic (disesuaikan dengan keadaan)
  • Timebound (memiliki batasan waktu).
Tujuan berfungsi untuk menentukan arah kegiatan pengajaran.
  1. Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu:
    • Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
    • Peningkatan perilaku masyarakat
    • Peningkatan status kesehatan masyarakat
  2. Menurut Green (1990) tujuan promosi kesehatan yang harus menjadi pertimbangan dalam perencanaan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu:
    • Tujuan Program - Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
    • Tujuan Pendidikan - Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada.
    • Tujuan Perilaku - Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap yang ditunjukkan
  3. Tujuan Instruksional - Dalam Membuat Tujuan Instruksional, perhatikan ranah taksonomi menurut Bloom di bawah ini:
    • Tujuan Kognitif (Pengetahuan)
      • Pengetahuan/ingatan
      • Pemahaman
      • Penerapan/aplikasi
      • Analisa
      • Sintesis
    • Tujuan Afektif (Sikap)
      • Penerimaan
      • Pemberian respon
      • Penghargaan
      • Pengorganisasian
      • Karakterisasi
    • Tujuan Psikomotor (ketrampilan)
      • Persepsi
      • Kesiapan
      • Respon terbimbing
      • Mekanisme
      • Respon yang kompleks
      • Adaptasi
      • Originasi
Ada dua jenis tujuan instruksional yang harus anda buat dalam rancangan SAP:

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
  • Tingkat pencapaiannya memerlukan beberapa kali proses
  • TIU akan dapat dicapai bila TIK sudah dikuasai
  • Kata Kerja perilaku yang diharapkan, ditulis menggunakan kata kerja abstrak. Contoh kata kerja abstrak:
    • Mengetahui 
    • Memahami
    • Menghargai
    • Menguasai, dll.
    2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

    Adalah Tujuan pengajaran yang dibuat untuk keperluan 1x proses belajar mengajar, yang diharapkan langsung bisa dicapai sasaran dalam 1x pertemuan.

    Perhatikan:
    • Luas & dalamnya bahan
    • Waktu yang tersedia
    • Sarana belajar, alat bantu dll
    • Tingkat kesulitan bahan & pemahaman klien
    Kata Kerja perilaku yang diharapkan, ditulis menggunakan kata kerja konkret. Contoh kata kerja konkret:
    • Menyebutkan
    • Menjelaskan
    • Memilih
    • Menguraikan
    • Membedakan
    • Menentukan
    • Menghitung
    • Membandingkan
    • Menyusun
    Isi Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
    • Kognitif
    • Afektif
    • Psikomotor
    Syarat Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
    • Berpusat pada perubahan Tingkah Laku klien
    • Tingkah laku yang diharapkan memiliki ciri-ciri: operasional, spesifik dan dapat diukur
    • Berisi makna pokok bahasan
    Sifat Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
    • Bertingkat/hierarkhi
    • Setara
    • Berurutan
    • Kombinasi 
    Ciri Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
    • Spesifik
    • Operasional
    • Dapat diukur
    Unsur-unsur Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
    • A : Audience (siapakah sasarannya?)
    • B : Behavior (Apa perubahan perilaku yang diharapkan?)
    • C : Condition (Bagaimana kondisi dari perilaku yang diharapkan?)
    • D : Degree (Kualitas/tingkatan dari perilaku yang diharapkan?)

    e. Menentukan Substansi/Isi Materi Promosi Kesehatan

    Isi promosi kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu buat menggunakan gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran mau melaksanakan isi pesan tersebut.

    f. Memilih Strategi/Metode Belajar

    Sesuaikan dengan tujuan perubahan yang diharapkan:
    1. Untuk perubahan tingkat pengetahuan: penyuluhan langsung, pemasangan poster, spanduk, penyebaran leaflet, dll
    2. Untuk merubah sikap: memberikan contoh konkrit yang dapat menggugah emosi, perasaan dan sikap sasaran, misalnya dengan memperlihatkan foto, slide atau melalui pemutaran film/video
    3. Untuk perubahan kemampuan/keterampilan: sasaran harus diberi kesempatan untuk mencoba keterampilan tersebut.
    4. Pertimbangkan sumber dana & sumber daya

    g. Memilih Alat Bantu Mengajar/Media Promosi Kesehatan

    1. Teori pendidikan, belajar yang paling mudah adalah dengan menggunakan media.
    2. Memilih media promosi, yaitu saluran yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan pada sasaran, yang didasarkan pada selera sasaran bukan selera pengelola program.
    3. Media yang dipilih harus bergantung pada jenis sasaran, tingkat pendidikan, aspek yang ingin dicapai, metode yang digunakan dan sumber daya yang ada. Selain itu Media yang dipilih pun harus memberi dampak yang luas, oleh karena itu perlu ditentukan tujuan media yang akan menjadi dasar perencanaan media: jangkauan, frekuensi bobot, kontinuitas dan biaya.
    4. Mengembangkan pesan-pesan dalam media yang akan digunakan yang disesuaikan dengan tujuan promosi.

    h. Merancang Rencana Kegiatan Pelaksanaan

    Buatlah uraian rencana yang menggambarkan aktivitas anda dan sasaran saat program pendidikan/promosi kesehatan akan dilakukan, dimulai dari:
    1. Pembukaan
    2. Pelaksanaan kegiatan inti penyuluhan
    3. Penutupan

    i. Menyusun Rencana Evaluasi

    Harus dijabarkan tentang kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana akan dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi dan siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut.