Widget HTML #1

SOP Pemberian Obat Inhaler Dosis Terukur

Inhaler dosis terukur sudah semakin populer. Obat yang diberikan melalui inhaler yang disemprotkan melalui sprai aerosol, uap atau bubuk halus diberikan untuk menembus jalan nafas. Meskipun obat ini dirancang untuk menghasilkan efek lokal misalnya bronkodilator atau sekret cair, obat diabsorpsi dengan cepat melalui sirkulasi pulmonar dan dapat menciptakan efek sistemik.

Obat inhaler menguntungkan bagi pasien karena:
  • Obat dapat diberikan pada jalan nafas dengan konsentrasi tinggi
  • Efek samping sistematik biasanya dapat dihindari


Tujuan Pemberian Obat Inhaler Dosis Terukur

Untuk mengatasi bronkospasme, mengencerkan sputum, menurunkan hipereaktiviti bronkus, serta mengatasi infeksi.

Prosedur Pemberian Obat Inhaler Dosis Terukur

A. Persiapan Alat

  1. Inhaler dosis terukur (Metered Dose Inhaler/MDI) atau Inhaler Bubuk Kering (Dry Powder Inhaler/DPI)
  2. Spacer (khusus untuk MDI)
  3. Tisu sesuai kebutuhan
  4. Baskom cuci dengan air hangat
  5. Catatan pengobatan

B. Persiapan Pasien

  1. Periksa kelengkapan order pengobatan
  2. Periksa pola nafas pasien (sebagai data dasar)
  3. Periksa kemampuan klien untuk memegang, memanipulasi dan menekan tabung
  4. Kaji kemampuan pasien untuk belajar

C. Langkah Prosedur

  1. Berikan pasien kesempatan untuk memanipulasi inhaler dan tempatnya. Jelaskan dan peragakan cara memasang tempat inhaler.
  2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dosis terukur dan ingatkan pasien tentang kelebihan penggunaan inhaler termasuk efek samping obat tersebut.
  3. Jelaskan langkah-langkah penggunaan dosis obat inhaler (peragakan tahap-tahapannya bila mungkin)
  4. Jelaskan langkah yang digunakan untuk memberikan dosis obat yang dihirup (demonstrasikan langkah tindakan, jika memungkinkan).
    • Lepas tutup dan pegang inhaler dalam posisi tegak dengan ibu jari dan dua jari pertama.
    • Kocok inhaler
    • Tekuk kepala sedikit ke belakang dan hembuskan napas
    • Atur posisi inhaler dengan salah satu cara berikut:
      • Buka mulut dengan inhaler berjarak 0,5 sampai 1 cm dari mulut
      • PILIHAN: sambungkan pengatur jarak (spacer) ke bagian mulut inhaler
      • Tempatkan bagian mulut inhaler atau spacer di dalam mulut.
    • Tekan inhaler ke bawah mulut untuk melepaskan obat (satu tekanan) sambil menghirupnya dengan perlahan.
    • Bernapas perlahan selama dua sampai tiga detik
    • Tahan nafas selama sekitar 10 detik
    • Ulangi tekanan sesuai program, tunggu satu menit diantara tekanan,
    • Bila diresepkan dua obat inhaler, tunggu 5 – 10 detik antara inhalasi
    • Jelaskan bahwa mungkin pasien merasa ada sensasi tersedak pada tenggorokan yang disebabkan oleh droplet obat pada faring lidah
    • Perintahkan pasien untuk membuang tempat obat inhaler dan membersihkan inhaler dengan air hangat
    • Tanyakan apakah pasien ingin mengajukan pertanyaan
    • Instruksikan pasien untuk mengulangi inhalasi sebelum jadwal dosis berikutnya
    • Catat pada catatan perawat isi atau ketrampilan yang diajarkan dan kemampuan pasien menggunakan inhaler.

Ringkasan

  • Obat-obat inhaler diberikan dengan cara disemprotkan melalui sprai aerosol, uap atau bubuk halus yang diberikan untuk menembus jalan nafas.
  • Obat inhaler memiliki efek lokal seperti bronkodilator tetapi juga dapat menciptakan efek sistemik.
  • Perawat harus waspada terhadap memburuknya kondisi respiratori, infeksi topikal seperti Candida pada mulut dan faring posterior.
  • Pendidikan kesehatan yang diberikan pada pasien adalah penjelasan tentang penggunaan inhaler yang tepat, efek samping obat, tanda dan gejala terhadap kelebihan obat inhaler (seperti takikardia, palpitasi, sakit kepala, gelisah dan insomnia), kebersihan alat inhaler dan kebersihan mulut.