Widget HTML #1

SOP Pemberian Obat Topikal Kulit

Gambar: pixabay

Pemberian obat secara topikal adalah pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan obat pada permukaan kulit atau membran area mata, hidung, lubang telinga, vagina dan rectum. Obat yang biasa digunakan untuk pemberian obat topikal pada kulit adalah obat yang berbentuk krim, lotion, atau salep. Hal ini dilakukan dengan tujuan melakukan perawatan kulit atau luka, atau menurunkan gejala gangguan kulit yang terjadi.

Pemberian obat topikal pada kulit terbatas hanya pada obat-obat tertentu karena tidak banyak obat yang dapat menembus kulit yang utuh.

Keberhasilan pengobatan topical pada kulit tergantung pada:
  • Umur
  • Pemilihan agen topikal yang tepat
  • Lokasi dan luas tubuh yang terkena atau yang sakit
  • Stadium penyakit
  • Konsentrasi bahan aktif dalam vehikulum
  • Metode aplikasi
  • Penentuan lama pemakaian obat
  • Penetrasi obat topical pada kulit

Pengertian Pemberian Obat Topikal Kulit

Memberikan obat pada kulit dengan cara mengoleskan.

Tujuan Pemberian Obat Topikal Kulit

Tujuan pemberian obat pada kulit adalah:
  1. Untuk mempertahankan hidrasi
  2. Melindungi permukaan kulit
  3. Mengurangi iritasi kulit
  4. Mengatasi infeksi

Standar Operasional Prosedur Pemberian Obat Topikal

A. Persiapan Alat

  1. Obat/agen topikal yang dipesankan misal krim, lotion, aerosol, sprai atau bubuk.
  2. Kartu atau formulir obat
  3. Kasa kecil steril
  4. Sarung tangan sekali pakai atau steril
  5. Aplikator berujung kapas atau tong spatel
  6. Baskom dengan air hangat, waslap, handuk dan sabun basah
  7. Kasa balutan, penutup plastik, plester

B. Persiapan Pasien

  1. Kaji apakah pasien alergi terhadap obat
  2. Kaji terhadap setiap kontraindikasi untuk pemberian obat
  3. Kaji pengetahuan dan kebutuhan pembelajaran tentang pengobatan
  4. Kaji tanda-tanda vital pasien

C. Langkah Prosedur

  1. Cuci tangan
  2. Atur peralatan di samping tempat tidur pasien
  3. Tutup gorden/pintu ruangan
  4. Periksa identitas pasien dengan benar atau tanyakan nama pasien langsung
  5. Posisikan pasien dengan nyaman. Lepaskan pakaian atau linen tempat tidur, pertahankan area yang tak digunakan tertutup.
  6. Inspeksi kondisi kulit pasien secara menyeluruh. Cuci area yang sakit, lepaskan semua debris dan kulit yang mengeras (kerak) atau gunakan sabun basah ringan.
  7. Keringkan atau biarkan area kering oleh udara.
  8. Bila kulit terlalu kering dan mengeras, gunakan agen topikal saat kulit masih basah.
  9. Kenakan sarung tangan bila ada indikasi.
  10. Oleskan agen topikal seperti:
    • Krim, Salep dan Lotion Mengandung Minyak
      • Letakkan 1 sampai 2 sendok the obat di telapak dan lunakkan dengan menggosokkan lembut diantara kedua tangan.
      • Bila obat telah melunak dan lembut, usapkan merata diatas permukaan kulit. Lakukan gerakan memanjang searah pertumbuhan bulu.
      • Jelaskan pada pasien bahwa kulit dapat terasa berminyak setelah pemberian obat.
    • Salep Antiangina (Nitrogliserin)
      • Letakkan salep di atas kertas pengukur sesuai dosis
      • Kenakan sarung tangan sekali pakai (disposable) bila diperlukan. Oleskan salep pada permukaan kulit dengan memegang tepi atau bagian belakang kertas pembungkus dan menempatkan salep di atas kulit. Jangan menggosok atau masase salep pada kulit.
      • Tutup salep dan lapisi dengan penutup plastik lalu plester dengan aman.
    • Sprei Aerosol
      • Kocok wadah dengan keras
      • Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk memegang sprai menjauh area (biasanya 15 – 30 cm).
      • Bila leher atau bagian atas dada harus disemprot, minta pasien untuk memalingkan wajah dari arah sprai.
      • Semprotkan obat dengan merata pada bagian yang sakit (pada beberapa kasus penyemprotan ditetapkan waktunya selama beberapa detik)
    • Lotion Mengandung Suspensi
      • Kocok wadah dengan kuat
      • Oleskan sejumlah kecil lotion pada kasa balutan atau bantalan kecil dan oleskan pada kulit dengan menekan merata searah pertumbuhan bulu.
      • Jelaskan pada pasien bahwa area akan terasa dingin dan kering.
    • Bubuk
      • Pastikan bahwa permukaan kulit kering secara menyeluruh.
      • Regangkan dengan baik bagian lipatan kulit seperti diantara ibu jari atau bagian bawah lengan.
      • Bubuhkan area kulit dengan obat bubuk halus tipis-tipis.
      • Tutup area kulit dengan balutan sesuai program dokter.
      • Bantu posisi pasien senyaman mungkin, kenakan kembali baju pasien.
      • Buang peralatan yang basah pada wadah yang disediakan dan cuci tangan.

Ringkasan

  • Pemberian obat topikal untuk kulit bertujuan untuk mempertahankan hidrasi lapisan kulit, melindungi permukaan kulit, menciptakan anestesi lokal dan mengatasi infeksi, abrasi dan iritasi.
  • Penggunaan obat topikal kulit harus dilakukan secara bijaksana karena penggunaan yang berlebihan pada kulit akan mengganggu absorpsi obat.
  • Pada anak-anak penggunaan obat topikal perlu ditutup area yang sakit dengan pembalut kering karena anak suka berusaha menggosok obat.
  • Penggunaan obat topikal pada lanjut usia harus dilakukan dengan hati-hati karena kulit telah menipis dan rapuh.

Daftar Tilik Pemberian Obat Topikal Kulit


No Komponen Ya Tidak
1
Cuci tangan

2
Menyiapkan dan mengatur peralatan di samping tempat tidur pasien

3
Tutup gorden/pintu ruangan

4
Menelaah program pengobatan dokter untuk memastikan nama obat, dosis, waktu pemberian

5
Memeriksa identitas pasien dengan benar atau tanyakan nama pasien langsung

6
Menjelaskan prosedur pemberian obat

7
Mengatur posisikan pasien dengan nyaman. Melepaskan pakaian atau linen tempat tidur, pertahankan area yang tak digunakan tertutup

8
Menginspeksi kondisi kulit pasien secara menyeluruh

9
Mencuci area yang sakit, lepaskan semua debris dan kulit yang mengeras (kerak) atau gunakan sabun basah ringan

10
Mengeringkan atau membiarkan area kering oleh udara

11
Mengoleskan agen topical

12
Tutup area kulit dengan balutan sesuai program dokter

13
Bantu posisi pasien senyaman mungkin, kenakan kembali baju pasien

14
Membereskan alat

15
Mencuci tangan

16
Dokumentasi terapi yang dilakukan