Widget HTML #1

Pengamatan dan Pewarnaan Mikroorganisme

pixabay.com

Pengamatan Mikroorganisme

Mikroorganisme hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai media untuk mengirimkan gambar ke mata kita.

Mikroskop cahaya telah ditemukan sejak waktu yang lama, dan telah melalui berbagai improvisasi. Mikroskop memungkinkan suatu obyek kecil dapat dilihat melalui peningkatan resolusi atau daya pisah dan kontras. Resolusi atau daya pisah adalah kemampuan sistem lensa mikroskop untuk memisahkan dua titik yang berdekatan pada spesimen atau obyek.

Makin besar resolusi makin tajam gambar yang didapat. Sedangkan kontras adalah perbedaan pada intensitas pengamatan antara bagian-bagian gambar yang berbeda. Kontras dapat dinaikkan dengan pewarnaan dan pengaturan setting mikroskop. Mikroskop terdiri atas lensa-lensa yang diatur sedemikian rupa sehingga gambar dari spesimen yang diperbesar dapat dilihat oleh pengamat.

Macam-Macam Mikroskop

Ada beberapa macam mikroskop. Perbedaan mikroskop terdapat pada panjang gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk memproduksi gambar, keadaan lensa dan pengaturan lensa, metoda yang digunakan untuk melihat gambar, serta fungsi mikroskop itu sendiri.

Beberapa jenis mikroskop antara lain:
  1. Mikroskop cahaya yaitu mikroskop yang menggunakan cahaya tampak (visible light) sebagai sumber cahaya untuk pengamatan spesimen. Mikroskop medan terang merupakan mikroskop cahaya yang umum digunakan untuk mengamati  mikroorganisme. Pada pengamatan dengan mikroskop ini latar belakang pengamatan akan tampak terang.
  2. Mikroskop medan gelap (darkfield microscope) digunakan untuk mengamati mikroorganisme yang tidak dapat diamati dengan mikroskop medan terang. Mikroskop ini menggunakan kondensor khusus dengan latar belakang gelap sehingga mikroorganisme akan tampak berwarna putih dengan latar belakang gelap.
  3. Mikroskop pendar (fluoresen) menggunakan sinar ultraviolet sebagai sumber cahaya. Mikroorganisme diwarnai dengan pewarna khusus dan akan nampak berpendar di bawah mikroorganisme dengan latar belakang gelap.
  4. Mikroskop fase kontras digunakan untuk mengamati struktur internal mikroorganisme dengan sinar X dan berguna untuk menambah kontras saat mengamati spesimen yang transparan. Confocal microscopy memungkinkan pandangan tiga dimensi sel atau irisan yang sangat tipis.
  5. Mikroskop elektron digunakan untuk mengamati obyek yang berukuran lebih kecil dari 0,2 µm, misalnya virus dan struktur sel. Mikroskop elektron tdak menggunakan cahaya atau sinar ultraviolet, melainkan menggunakan berkas elektron yang mempunyai panjang gelombang sangat pendek sebagai sumber pencahayaan. Ada dua macam mikroskop elektron, yakni mikroskop elektron transmisi (TEM) yang menghasilkan bayangan dua dimensi dan mikroskop elektron pemayaran (scaning electron microscope, SEM) yang menghasilkan bayangan tiga dimensi.

Pewarnaan Mikroorganisme

Sebagian besar mikroorganisme tidak berwarna, maka untuk dapat melakukan pengamatan di bawah mikroskop cahaya, diperlukan pewarnaan mikroorganisme dengan pewarna tertentu.

Pewarnaan mikroorganisme pada dasarnya adalah prosedur mewarnai mikroorganisme dengan zat warna yang dapat menonjolkan struktur tertentu dari mikroorganisme yang ingin diamati. Sebelum mikroorganisme dapat diwarnai, mikroorganisme tersebut harus terlebih dahulu difiksasi agar terikat (menempel) pada kaca obyek (microscope slide). Tanpa adanya fiksasi, maka pemberian warna pada mikroorganisme yang dilanjutkan dengan prosedur pencucian zat warna dengan air mengalir akan menyebabkan mikroorganisme ikut tercuci.

Ada tiga macam pewarnaan, yaitu:
  • Pewarnaan sederhana (simple stain)
  • Pewarnaan diferensial (differential stain)
  • Pewarnaan khusus (special stain).
Pada pewarnaan sederhana hanya digunakan satu macam pewarna dan bertujuan mewarnai seluruh sel mikroorganisme sehingga bentuk seluler dan struktur dasarnya dapat terlihat. Bahan kimia yang ditambahkan ke dalam larutan pewarna disebut penajam (mordant), contoh pewarna sederhana adalah carbol fuchin dan safranin.

Pewarnaan diferensial menggunakan lebih dari satu pewarna dan memiliki reaksi yang berbeda untuk setiap bakteri, sehingga digunakan untuk membedakan bakteri. Pewarna diferensial yang sering digunakan adalah pewarnaan Gram, yang diciptakan oleh Hans Christian Gram pada tahun 1884. Pewarnaan ini mampu membedakan dua kelompok besar bakteri yaitu Gram positif dan Gram negatif.