Widget HTML #1

8 Prinsip Etik Keperawatan dan Contohnya, Harus Dimiliki Seorang Perawat

Prinsip etik keperawatan autonomy, beneficence, nonmaleficence, veracity, fidelity, confidentiality, accountability

Blogperawat.Net - Sebagai seorang perawat sudah seharusnya mengetahui prinsip etik keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dapat menilai secara spesifik apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan atau diijinkan dalam suatu keadaan.

Di bawah ini adalah penjelasan tentang 8 prinsip etik keperawatan beserta contohnya sehingga mudah dipahami. Dalam etika  keperawatan terdapat unsur-unsur pengorbanan, dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara  perawat dengan klien, dokter, sejawat perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan pengunjung. 

8 Prinsip Etik Keperawatan

1. Prinsip Autonomy (Kemandirian)

Prinsip Autonomy adalah prinsip yang berdasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logistik dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan untuk memilih dan membuat keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.

Contoh: Pasien berhak menolak tindakan invasif yang dilakukan oleh perawat. Perawat tidak boleh memaksakan kehendak untuk melakukannya atas pertimbangan bahwa klien memiliki hak otonomi dan otoritas bagi dirinya.

Oleh karena itu perawat wajib memberikan penjelasan yang sejelasnya kepada pasien dalam berbagai rencana tindakan dari segi manfaat tindakan dan urgensi sehingga diharapkan pasien dapat mengambil keputusan bagi dirinya setelah mempertimbangkan atas dasar kesadaran dan pemahaman.

2. Prinsip Beneficence (Berbuat Baik)

Prinsip Beneficence adalah bahwa perawat melakukan yang terbaik bagi klien, tidak merugikan klien, dan mencegah bahaya bagi klien.

Contoh: Pasien mengalami kelemahan fisik secara umum tidak boleh dipaksakan untuk berjalan ke ruang pemeriksaan. Sebaiknya klien didorong menggunakan kursi roda.

3. Prinsip Justice (Keadilan)

Prinsip justice adalah prinsip yang menjelaskan bahwa perawat harus berlaku adil pada setiap klien sesuai dengan kebutuhannya.

Contoh: Seorang perawat dihadapkan pada pasien total care, maka perawat harus memandikan dengan prosedur yang sama tanpa membeda-bedakan pasien.

4. Prinsip Nonmaleficence (Tidak Merugikan)

Prinsip nonmaleficence adalah prinsip yang menjelaskan bahwa seorang perawat dalam melakukan pelayanannya sesuai dengan ilmu dan kiat keperawatan dengan tidak menimbulkan bahaya atau cedera fisik dan psikologis pada klien.

Contoh: Ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis menolak pemberian transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena) membuat keadaan klien semakin memburuk dan dokter harus menginstruksikan pemberian transfusi darah.

5. Prinsip Veracity (Kejujuran)

Prinsip veracity adalah prinsip yang menekankan bahwa perawat harus mengatakan yang sebenarnya dan tidak membohongi klien. Kebenaran merupakan dasar dalam membina hubungan saling percaya.

Contoh: Seorang pasien penderita HIV/AIDS menanyakan tentang diagnosa penyakitnya. Maka perawat harus memberitahukan apa adanya meskipun perawat tetap mempertimbangkan kondisi kesiapan mental pasien untuk diberitahukan diagnosanya.

6. Prinsip Fidelity (Kesetiaan)

Prinsip fidelity adalah prinsip yang menekankan pada kesetiaan perawat pada komitmennya, menepati janji, caring terhadap klien dan keluarganya.

Contoh: Seorang perawat telah menyepakati bersama pasien untuk mendampinginya pada saat tindakan tertentu maka perawat harus siap untuk memenuhi janjinya tersebut.

7. Prinsip Confidentiality (Kerahasiaan)

Prinsip confidentiality adalah prinsip kerahasiaan dimana segala informasi tentang klien harus dijaga privasi klien.

Contoh: Data rekam medis pasien hanya bisa dibaca untuk keperluan pengobatan, dan peningkatan kesehatannya  atau atas permintaan pengadilan. 

8. Prinsip Accountability (Akuntabilitas)

Prinsip akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional dapat dinilai dalam berbagai kondisi tanpa terkecuali. Perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, teman sejawat, karyawan, dan masyarakat.

Contoh: Perawat berhati-hati agar tidak salah memberikan dosis obat kepada pasien, jika perawat melakukan kesalahan dapat digugat oleh pasien.

Demikian penjelasan tentang 8 prinsip etik keperawatan beserta contohnya.