Rumus Baxter untuk Penanganan Luka Bakar
BlogPerawat.Net - Luka bakar yang mencakup lebih dari sepertiga Total Body Surface Area (TBSA) dapat menyebabkan kerusakan berat pada fungsi kardiovaskular, yang disebut dengan syok.
Syok akibat luka bakar bisa memicu penurunan volume intravaskular, peningkatan resistensi vaskular, penurunan output kardio, iskemik, dan asidosis metabolik.
Penanganan utama dalam situasi ini adalah resusitasi cairan, yang bertujuan untuk mempertahankan perfusi organ secara keseluruhan dan menghadapi inflamasi sistemik serta hipovolemia cairan intravaskular dan ekstravaskular.
Resusitasi cairan biasanya diberikan pada 24-48 jam pertama periode hipovolemia.
Rumus Baxter Luka Bakar
Rumus Baxter, atau Parkland Formula, digunakan untuk menghitung kebutuhan cairan pada pasien dengan luka bakar. Rumus ini membantu dalam pemberian terapi cairan yang tepat, yang sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Rumus Baxter adalah sebagai berikut:
Kebutuhan Cairan: 4 ml x kg BB x luas luka bakar
Sebelum menggunakan rumus ini, kita harus menentukan luas luka bakar menggunakan metode rule of nine. Metode ini membagi tubuh manusia menjadi area-area yang masing-masing mewakili 9% atau kelipatannya dari TBSA.
Contoh Kasus 1
Seorang laki-laki 40 tahun masuk Unit Gawat Darurat (UGD) dengan keluhan tersiram air panas. Hasil pengkajian menunjukkan luka bakar dengan luas 25%. Tekanan darah (TD) pasien adalah 120/80 mmHg, nadi 100 kali per menit, frekuensi napas 20 kali per menit. Berat badan (BB) pasien adalah 50 kg dan tinggi badan (TB) 165 cm.
Menggunakan rumus Baxter, kita dapat menghitung kebutuhan cairan pasien dalam 24 jam pertama sebagai berikut:
Kebutuhan Cairan: 4 ml x 50 x 25 = 5000 ml
Pemberian cairan pada 8 jam pertama adalah 50% dari total kebutuhan cairan:
- 50% x 5000 ml = 2500 ml
Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya, dengan pembagian sebagai berikut:
- 25% pada 8 jam kedua: 25% x 5000 = 1250 ml
- 25% pada 8 jam ketiga: 25% x 5000 = 1250 ml
Contoh Kasus 2
Seorang perempuan berusia 30 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi badan 165 cm masuk UGD dengan luka bakar akibat tersiram minyak panas di tubuhnya. Luas luka bakar yang dinilai adalah 30%.
Menggunakan rumus Baxter, kebutuhan cairan pasien dalam 24 jam pertama adalah:
Kebutugan Cairan: 4 ml x 60 x 30 = 7200 ml
Pemberian cairan pada 8 jam pertama adalah 50% dari total kebutuhan cairan:
- 50% x 7200 ml = 3600 ml
Sisanya diberikan dalam 16 jam berikutnya, dengan pembagian sebagai berikut:
- 25% pada 8 jam kedua: 25% x 7200 ml = 1800 ml
- 25% pada 8 jam ketiga: 25% x 7200 ml = 1800 ml
Dengan mengetahui luas luka bakar dan berat badan pasien, kita dapat memberikan resusitasi cairan yang tepat untuk mencegah komplikasi serius dan membantu pemulihan pasien.
Penerapan rumus ini memerlukan ketelitian dan pemahaman yang baik agar terapi cairan dapat dilakukan dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.