Widget HTML #1

Asuhan Keperawatan Kebutuhan Keseimbangan Suhu Tubuh


TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Kompetensi Umum

Setelah mengikuti pembelajaran praktik ini, Anda diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan kebutuhan keseimbangan suhu tubuh.

2. Kompetensi khusus

Setelah melakukan praktik klinik asuhan keperawatan kebutuhan keseimbangan suhu tubuh ini saudara diharapkan dapat:
  • Melakukan pengkajian pada klien yang mengalami pemenuhan kebutuhan keseimbangan suhu tubuh.
  • Merumuskan Diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data sesuai kasus pada klien yang mengalami pemenuhan kebutuhan keseimbangan suhu tubuh.
  • Melaksanakan perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami pemenuhan kebutuhan suhu tubuh.
  • Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien yang mengalami pemenuhan kebutuhan suhu tubuh.
  • Melakukan evaluasi tindakan pada klien yang mengalami pemenuhan kebutuhan suhu tubuh yang sudah dilakukan.
  • Mendokumentasikan asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami pemenuhan kebutuhan suhu tubuh.

POKOK-POKOK MATERI

  1. Pengkajian keperawatan dan klasifikasi data subyektif dan obyektif kebutuhan keseimbangan suhu tubuh.
  2. Diagnosa Keperawatan berdasarkan Analisa Data pada klien yang mengalami pemenuhan kebutuhan keseimbangan suhu tubuh.
  3. Perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami pemenuhan Kebutuhan keseimbangan suhu tubuh.
  4. Implementasi keperawatan pada klien yang mengalami pemenuhan Kebutuhan keseimbangan suhu tubuh.
  5. Evaluasi keperawatan pada klien yang mengalami pemenuhan Kebutuhan keseimbangan suhu tubuh.
  6. Dokumentasi keperawatan pada klien yang mengalami pemenuhan keseimbangan suhu tubuh.

ALAT DAN BAHAN

Sebelum melakukan asuhan keperawatan kebutuhan keseimbangan suhu tubuh. saudara harus menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan:
  1. Form pengkajian
  2. Tempat cuci tangan
  3. Sabun untuk cuci tangan
  4. Handuk
  5. Tensimeter
  6. Jam tangan
  7. Stetoscop
  8. Thermometer

SOP/LANGKAH KEGIATAN PENGUKURAN SUHU TUBUH

1. Pengertian

Nilai hasil pemeriksaan suhu tubuh merupakan indikasi kotor untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Pengukuran suhu tubuh pasien dilakukan dengan menggunakan termometer yang ditempatkan pada ketiak, mulut, atau pelepasan (anus). Derajat panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia sebagai keseimbangan pembakaran dalam tubuh dengan pengeluaran panas melalui keringat, pernapasan, sisa-sisa pembuangan (Ekskresi) dan penyinaran (Radiasi), konduksi/convection (Konveksi).

2. Tujuan

  • Untuk mengetahui rentang suhu tubuh
  • Menentukan tindakan keperawatan
  • Mengetahui adanya kelainan pada tubuh
  • Digunakan sebagai salah satu penyokong diagnosa
  • Mengetahui perkembangan penyakit.

3. Pelaksanaan

  • Pada setiap pasien yang baru
  • Peraturan rutin di rumah sakit yaitu 3 kali sehari : pada pukul 06.00, 12.00 dan 18.00.
  • Sewaktu-waktu bila pasien dalam keadaan demam sesudah menggigil, atau atas kolaborasi dengan dokter.
  • Bila tidak dapat dilakukan pada bagian tubuh lainnya.

4. Tempat untuk mengukur

  • Axilla (ketiak)
  • Cavum Oris/Sublingual (rongga mulut/bawah lidah)
  • Rectum/rektal (Pelepas/anus).

5. Persiapan Alat

  • Thermometer dan tempatnya
  • Tiga buah botol
    1. Botol pertama berisi larutan sabun
    2. Botol kedua berisi larutan desinfektan (Lisol 5%)
    3. Botol ketiga berisi air bersih
  • Bengkok
  • Kertas tisu di tempatnya
  • Vaselin.
  • Buku catatan suhu, pena
  • Sarung tangan
  • Tongue spatel (spatel lidah)
  • Sampiran.

6. Prosedur Kerja

  • Pengukuran suhu tubuh sublingual
    1. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien
    2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
    3. Cuci tangan
    4. Gunakan sarung tangan
    5. Atur posisi pasien
    6. Tentukan letak bawah lidah klien dalam kantung sublingual lateral ke tengah rahang bawah.
    7. Turunkan suhu thermometer di bawah 34⁰-35⁰ C (Menggunakan termometer air raksa, namun saat ini termometer ini sudah tidak direkomendasikan lagi)
    8. Meminta pasien untuk membuka mulut apabila pasien tidak bisa menggunakan spatel lidah guna membantu mengangkat lidah apa bila tidak bisa di berikan di tempat lain (axilla dan rectal).
    9. Letakkan thermometer di bawah lidah sejajar dengan gusi ke tengah rahang bawah pasien.
    10. Anjurkan mulut pasien dikatupkan selama 3-5 menit serta menghindari gigitan pada termometer
    11. Angkat thermometer dan baca hasilnya
    12. Catat hasilnya
    13. Bersihkan thermometer dengan kertas tisu
    14. Turunkan kembali air raksa ke dalam skala normal
    15. Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan
    16. Alat-alat dirapikan
    17. Lepaskan sarung tangan yang telah dipakai
    18. Cuci tangan
  • Pengukuran suhu tubuh rektal
    1. Jelaskan prosedur kerja kepada pasien
    2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
    3. Pasang sampiran agar menjaga privasi pasien
    4. Cuci tangan
    5. Gunakan sarung tangan
    6. Atur posisi pasien dengan posisi miring atau sim
    7. Pakaian diturunkan sampai di bawah gluteal
    8. Tentukan termometer dan atur posisi pada nilai nol lalu oleskan vaselin. Untuk orang dewasa 2,5-3,5 cm dan pada anak-anak 1,2-2,5 cm
    9. Dengan tangan yang lebih dominan, angkat bokong atas klien untuk membuka anus letakkan telapak tangan pada posisi gluteal pasien dan masukkan thermometer ka dalam rectal jangan sampai berubah tempatnya dan ukur suhu.
    10. Setelah 3-5 menit angkat thermometer.
    11. Catat hasil
    12. Bersihkan thermometer dengan kertas tisu
    13. Turunkan kembali air raksa ke dalam skala normal
    14. Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan
    15. Alat-alat dirapikan
    16. Lepaskan sarung tangan yang telah dipakai
    17. Cuci tangan.
  • Pengukuran suhu tubuh aksila
    1. Jelaskan prosedur kerja kepada pasien
    2. Membawa alat-alat ke dekat pasien
    3. Cuci tangan
    4. Gunakan sarung tangan
    5. Atur posisi pasien
    6. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisu
    7. Turunkan suhu thermometer di bawah suhu 34⁰-35⁰ C
    8. Letakkan thermometer pada daerah aksila dengan lengan pasien fleksi di atas dada.
    9. Setelah 3-10 menit thermometer diangkat dan dibaca hasilnya
    10. Catat hasil
    11. Bersihkan thermometer dengan kertas tisu.
    12. Turunkan kembali air raksa ke dalam skala normal.
    13. Cuci dengan air sabun, desinfektan, bilas dengan air bersih, dan keringkan
    14. Alat-alat dirapikan.
    15. Lepaskan sarung tangan yang telah dipakai.
    16. Cuci tangan.

7. Perhatian

  • Sebelum mengukur suhu tubuh pasien, tidak boleh diberi minuman panas maupun dingin.
  • Tidak boleh dilakukan pada pasien yang tidak sadar atau terjadi kelainan pada jalan napas.
  • Ketiak harus kering dan tertutup.
  • Selama pengambilan suhu, pasien tidak boleh berbicara dan harus berada di tempat tidur
  • Dilarang melakukan pengukuran suhu melalui mulut anak-anak atau bayi, pada pasien yang sangat kurus pasien yang ada trauma/luka di ketiak, pada mamae (payudara).
  • Sebelum dan sesudah melakukan prosedur keperawatan, petugas harus mencuci tangan.
  • Sebelum pemakaian thermometer terlebih dahulu diperiksa apakah dalam kondisi yang baik dan air raksanya sudah diturunkan sampai batas yang ditentukan.
  • Waktu penurunan air raksa, thermometer harus dalam keadaan kering dan jangan sampai menyentuh sesuatu agar tidak pecah.
  • Dilarang Membersihkan thermometer dengan air panas.
  • Tidak boleh ada yang menghalangi tempat pengambilan suhu tubuh di ketiak.
  • Pada saat pengambilan suhu tubuh di pelepas tidak boleh dilakukan pada pasien yang luka pada anus, pasien yang berpenyakit kelamin.
  • Selama mengukur suhu tubuh di rectal, pasien di jaga untuk menghindari pecahnya reservoir, untuk mempertahankan posisi sevoir selama waktu pengambilan suhu di rectal.
  • Apa bila pasien berada pada bangsal diharuskan untuk memasang sampiran.
  • Perhatian pada saat mengukur Suhu tubuh pasien lingkungan harus sejuk tidak boleh pada keadaan suhu ruangan yang panas maupun dingin.
  • Bacalah dengan sedetail-detail mungkin suhu yang berada di termometer kemudian Dokumentasikan agar tidak mengulangi kesalahan.
  • Sebaiknya pada saat pengukuran suhu tubuh pada pediatric jangan pada daerah Cavum Oris/Sublingual (mulut).

8. Pemeliharaan dan penitipan termometer

  • Setelah dipakai thermometer segera di keringkan dengan kertas tisu.
  • Air raksa diturunkan sampai batas normal yang ditentukan.
  • Termometer dicuci dengan sabun, kemudian dibilas dengan air, kemudian direndam dalam botol yang berisi larutan desinfektan dan dasar botol diberi kapas atau kasa ‘Termometer mulut harus disimpan dalam keadaan bersih dan kering dan bebas hama.
  • Jangan menyentuh tetesan merkuri yang tertumpah, jika kulit menyentuh merkuri, bilas sesegera mungkin area tersebut dengan air yang mengalir selama 15 menit.